Minggu, 13 Desember 2015

KESELAMATAN DALAM BERKENDARA


A. Penggunaan Jalur Jalan(Pasal 51 PP. No. 43 Th 1993)

    1. Tata cara berlalu lintas mengambil jalur jalan sebelah kiri
    2. Penggunaan selain jalur kiri apabila :
        a. Melewati kendaraan didepan
        b. Ditunjuk / ditetapkan petugas yg berwenang.

B. Tata Cara Melewati (Pasal 52 PP. No. 43 Th 1993) 
    Pengemudi yg akan melewati kendaraan lain harus :
    1. Hrs mempunyai pandangan yang bebas & menjaga ruang yang cukup bagi kendaraan yg dilewatinya;
    2. Mengambil lajur/jalur sebelah kanan kendaraan yang dilewatinya;
    3. Dalam keadaan tertentu boleh sebelah kiri, bila :
        a. Lajur kanan macet
        b. Bermaksud belok kiri
C. Pengemudi Dilarang Melewati : (Pasal 55 PP.No.43 Th 1993)
    1. Kendaraan lain di persimpangan atau persilangan sebidang.
    2. Kendaraan lain yg sdg mmberikan ksempatan mnyeberang kpd pejalan kaki atau pengendara sepeda.
D. Pengemudi Yang Akan Dilewati Kendaraan Lain Wajib : (Pasal 56 PP 43/93)
    1. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi kend yg akan melewati;
    2. Memberi kesempatan / menjaga kecepatan agar dapat dilewati dengan aman
E. Tata Cara Berpapasan (Pasal 57 PP. No. 43 Th 1993)
    1. Brpapasan pd jln yg tdk ada pemisah,hrs memberikan ruang gerak yg ckp disebelah kanan kendaraan
    2. Bila ada rintang didepan,dahulukan kendaraan dari arah berlawanan
    3. Pada tanjakan/menurun tdk mungkin berpapasan à yg menanjak didahulukan
F. Tata Cara Membelok (Pasal 59 PP. No. 43 Th 1993)
    1. Pengemudi yg akan membelok / berbalik arah atau berpindah lajur, harus :
        a. Mengamati situasi ll didepan, samping & belakang;
        b. Memberi isyarat dg lampu/lengan
    2. Pengemudi dpt lgsg belok kiri pd setiap persimpangan jln kecuali ditentukan lain oleh rambu atau alat  
        pemberi isyarat lalu lintas (apill)
G. Memperlambat Kendaraan (Pasal 60 PP. No. 43 Th 1993)
    1. PENGEMUDI HARUS MEMPERLAMBAT KENDARAAN, APABILA AKAN MELEWATI :
        a. Kend umum yg sedang menaikkan / menurunkan penumpang;
        b. Kend tdk bermotor yg ditarik hewan, hewan yg ditunggangi atau digiring
    2. Pengemudi dilarang melewati :
        a. Kend lain di persimpangan / persilangan sebidang dg K.Api
        b. Kend yg sedang memberi kesempatan menyeberang kepada pejalan kaki atau sepeda
H. Posisi Kendaraan di Jalan (Pasal 61 PP. No. 43 Th 1993)
    1. Dua lajur/lebih searah,kendaraan berkecepatan lebih rendah daripada kendaraan lain HARUS 
        mengambil lajur KIRI.
    2. Perpindahan lajur harus memperhatikan situasi kendaraan didepan,samping dan belakang serta 
        memberikan isyarat lampu penunjuk arah.
    3. Jika jalur dilengkapi rambu-rambu dan atau marka petunjuk kecepatan,maka kendaraan harus berada 
        pada lajur sesuai kecepatannya.
I. Hak Utama Pada Persimpangan Dan Perlintasan Sebidang (Pasal 63 PP. No. 43 Th 1993)
   A. Persimpangan tidak dengan apill Pengemudi wajib memberikan hak utama kepada :
       1. Kend yg dtng dr arah DEPAN dan/atau cabang persimpangan lain, jika dinyatakan dg rambu / marka
       2. Kend dr JALAN UTAMA, bila pengemudi datang dr jalan lebih kecil/gang/pekarangan;
       3. Kend yg datang dr arah cabang persimpangan SEBELAH KIRI, utk persim 4 atau lebih sama besar;
       4. Kend yg dtng dr arah cabang persimpangan SEBELAH KIRI, utk persimpangan 3 TIDAK tegak lurus;
       5. Kend yg datang dr arah cabang persimpangan YANG LURUS, utk persimpangan 3 tegak lurus;
  B. PERSIMPANGAN DG BUNDARAN, hak utama pada kendaraan yg telah berada di seputar bundaran;
  C. PADA PERSILANGAN SEBIDANG DG JALAN REL (KERETA API), pengemudi harus :
      1. Mendahulukan kereta api
      2. Memberikan hak utama kepada kendaraan yg lebih dahulu melintasi rel
J. Berhenti dan Parkir (Pasal 66 PP. No. 43 Th 1993)
   A. SETIAP JALAN DPT DIGUNAKAN SBG TEMPAT BERHENTI / PARKIR BILA TDK ADA RAMBU, MARKA 
       ATAU TANDA LAIN ATAU DITEMPAT TERTENTU, SEPERTI :
       1. Sekitar tempat penyeberangan pejalan kaki / sepeda;
       2. Pada jalur khusus pejalan kaki;
       3. Pada tikungan;
       4. Diatas jembatan;
       5. Dekat persimpangan / perlintasan Kereta api;
       6. Didepan pintu keluar masuk pekarangan;
7. Pada tempat yang dapat menutupi rambu, APIL;
       8. Dekat keran pemadam kebakaran atau sumber air sejenis.
   B. KEND BERHENTI / PAKIR DALAM KEADAAN DARURAT WAJIB MEMASANG SEGITIGA PENGAMAN, 
        LAMPU ISYARAT BAHAYA ATAU ISYARAT LAINNYA
K. Peringatan dengan bunyi (Pasal 71 PP. No. 43 Th 1993)
    A. ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI (KLAKSON) DIGUNAKAN APABILA :
         1. Diperlukan untuk keselamatan;
         2. Melewati kendaraan bermotor lain;
    B. ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI (KLAKSON) DILARANG :
         1. Pada tempat tertentu dinyatakan dengan rambu;
         2. Bunyi yg dikeluarkan tidak sesuai persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor;
L. Penggunaan Lampu (Pasal 73 PP. No. 43 Th 1993)
    A. Pengemudi Kendaraan Bermotor di Malam Hari/ Waktu Gelap,WAJIB MENYALAKAN LAMPU, yang 
         meliputi :
         1. Lampu utama dekat;
         2. Lampu posisi depan & blkg;
         3. Lampu tanda nomor kendaraan;
         4. Lampu batas bagi kendaraan tertentu;
         B. Pengemudi Kendaraan Bermotor Dilarang :
              Menyalakan/menggunakan lampu-lampu selain yg diwajibkan kecuali tdk membahayakan / 
                  mengganggu pemakai jalan lain;
              Menyalakan lampu jauh waktu berpapasan;
              Menyalakan lampu kabut pada waktu cuaca terang;
              Menutup lampu penunjuk arah, lampu mundur dan lampu isyarat peringatan bahaya;
              Menyalakan lampu peringatan berwarna biru atau merah;
M. Perilaku Pengemudi Terhadap Pejalan Kaki (Pasal 84 PP. No. 43 Th 1993)
     Pengemudi kendaraan bermotor wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki :
        1. Yang berada /berjalan pada bagian jalan utk pejalan kaki;
        2. Yang akan / sedang menyeberang jalan.
N. Pejalan Kaki (Pasal 91 PP. No. 43 Th 1993)
        1. Berjalan pada fasilitas utk pejalan kaki / paling kiri;
        2. Paling kiri bila mendorong kereta dorong;
        3. Menyeberang ditempat yang ditentukan, bila tdk ada à ditempat yg menjamin keselamatan & 
            kelancaran lalu lintas;

 

KETIKA ULTRAS DI ITALY BERSATU

Minggu, 11 November 2007. Terjadi beberapa kerusuhan di Kota Roma.antara pendukung Lazio dan ultras Juventus. Di sebuah SPBU di Badia al Pino di Arezzo polisi berusaha membubarkan sebuah bentrokan. Gabriele Sandri, seorang DJ yang pendukung Lazio berada di tempat dan waktu yang salah, duduk di dalam mobilnya di sekitar tempat itu. Sebuah peluru yang dilepaskan seorang personel polisi kota Roma bernama Luigi Spaccarotella menembus leher Sandri. Sandri menghembuskan nafas terakhirnya.

Kerusuhan merebak di seantero Italia, ultras dari semua klub di Italia memprotes brutalisme polisi tersebut. Mereka, saat itu, tidak lagi mengidentifikasikan diri mereka dengan klub yang didukungnya, tetapi mereka sebagai keluarga besar ultras merasa terzalimi.

Pemakaman Sandri diadakan Rabu, 14 November 2007, diawali misa di gereja setempat. Ribuan ultras dari berbagai klub di Italia, hari itu datang memberikan penghormatan terakhirnya kepada Sandri. Ultras dari semua klub di Italia berbaur, melupakan sementara semua rivalitas. Di hari Rabu itu semua ultra Italia bersatu.

Di bawah ini adalah sebuah catatan harian seorang remaja pendukung AS Roma, klub sekota dan rival abadi Lazio, yang menuliskan pengalamannya menghadiri upacara penghormatan bagi Sandri:


“Pemakaman Gabriele Sandri akan dilakukan hari ini di gereja paroki tempat dia menerima Sakramen Pemandian, beberapa tahun yang lalu. Gereja ini terletak di Piazza Baldunia, tak jauh dari rumah dan toko keluarganya, yang dikelola Sandri. Saya memutuskan untuk menghadirinya. Sebagian untuk menunjukkan rasa hormat saya padanya, sebagian lagi karena kejadian ini membuat saya marah. Sisanya karena rasa keinginan tahu saya.”

“Saya naik bus nomor 913 dari halte Metro di Lepanto. Seorang pria berusia empatpuluhan dan membawa payung yang terlipat naik ke bus sebelum saya, sambil mengamati peta kecil yang kelihatannya dicetak dari internet. Saya mengintip dari balik bahunya, ternyata peta itu menunjukkan rute ke arah gereja. Saya sendiri tidak membawa peta, walaupun saya belum pernah bepergian ke bagian barat daya kota Roma, karena mengira cukup mudah untuk menemukan lokasinya.”

“Bus sangat penuh. Sekitar setengah lusinan remaja dengan topi dan syal AS Roma tertawa riang dan bercanda di bagian belakang bus. Dua gadis mungil berambut pirang berusia sekitar 20 tahun berdiri dalam keheningan. Mereka mengenakan jaket hitam dengan logo birulangit dan putih Lazio serta emblem bendera Italia di lengannya. Kata “Irriducibili” tercetak di bagian depan. Di setiap halte makin banyak orang dengan syal Lazio naik dan membuat bus makin penuh saja. Seorang pria paruh baya bertanya kepada mereka, apakah mereka kenal dengan Gabriele Sandri. Mereka menjawab tidak, tetapi mereka tahu nama pembunuhnya. Pria itu hanya mengatakan bahwa keadaan akan tetap sama saja. Seorang perempuan berusia tigapuluhan bercelana ketat meneruskan bahwa kejadian ini menunjukkan bahwa kita tidak akan pernah bisa memercayai polisi.”

“Kami turun dari bus dan berjalan ke arah taman di depan gereja. Gerimis mulai turun. Waktu menunjukkan pukul 11.40 dan taman penuh sesak dipadati orang. Beberapa orang membentuk pagar betis di tangga menuju gereja, menahan kerumunan massa yang memenuhi empat penjuru taman. Sebagian besar massa adalah pemuda, tetapi jumlah perempuan dan lanjut usia pun cukup banyak. Media memperkirakan paling tidak 5.000 orang ada di sana saat itu.”

“Kelompok ultras dari seluruh Italia terwakili. Saya melihat kelompok dari Juventus, Taranto, Avellino, Milan Varese, Genoa, Cremonese dan Livorno serta banyak kelompok lain yang tidak saya kenali syalnya, dari klub mana. Saya menyeruak kerumunan orang hingga mencapai pagar di mana terdapat tumpukan tinggi bunga dan syal dari berbagai klub, dilatarbelakangi tilisan KEADILAN BAGI SANDRI. Di antara syal Lazio saya melihat syal AS Roma, Udinese, Palermo, Messina dan banyak lagi. Karangan bunga tidak hanya berasal dari teman-teman Sandri dan pendukung Lazio, tetapi juga dari Antonello Venditti, pimpinan ultras AS Roma. Juga dari petinggi ultras Napoli, Sampdoria dan Torino. Bahkan saya juga melihat karangan bunga berwarna ungu-hitam dari Fossa dei Leoni, yang telah bubar dua tahun silam.”

“Sementara di dalam gereja sudah penuh-sesak oleh keluarga, kerabat dan wakil pemerintah Italia. Ada Walter Veltroni dan Luciano Spaletti. Dan, Francesco Totti yang menangis ketika dia memeluk ibunda Sandri. Seluruh skuad tim Lazio dan tim-tim usia mudanya lengkap hadir di sana, termasuk pelatih Delio Rossi.”

“Kami yang berada di luar tentu saja tidak dapat melihat atau mendengar upacara di dalam gereja. Semuanya hening. Hanya sesekali terdengar tepuk tangan ketika tim Lazio dan keluarga mereka tiba. Saya berdiri di dekat para tokoh Irriducibili. Satu diantaranya memiliki tattoo di leher kanannya: ACAB (All Cops Are Bastards = Semua Polisi Anak Haram). Saya berpindah tempat, sementara hujan makin deras. Tepukan tangan berhenti ketika pemain Lazio terakhir masuk gereja. Kami berdiri dalam keheningan. Di depan saya ada seorang perempuan berusia limapuluhan, seorang diri, memakai syal Lazio sambil meremas-remas saputangan di tangannya.”

“Orang-orang di belakang saya berbincang perlahan dengan bahasa Italia yang bukan beraksen Roma. Pimpinan Banda Noantri tiba dan berdiskusi sejenak dengan pimpinan Irriducibili. Ketua mereka dipenuhi tattoo bergambar salib, simbol-simbol fasisme dan simbol Lazio. Waktu terus berjalan, makin banyak orang berdatangan. Saya berusaha mengabaikan bahwa mantel saya yang tidak tahan air sebentar lagi akan tak berguna.”

“Lewat pukul 13.00 misa berakhir dan terdengar gemuruh tepuk tangan ketika peti jenazah Sandri diusung keluar. Ultras dari berbagai klub kompak meneriakkan “Gabriele uno di noi” atau “Gabriele, kamu bagian dari kami.” Sebagian massa mulai menyanyikan sebuah lagu. Awalnya tak bergitu jelas, tetapi akhirnya ternyata itu lagi “Vola Lazio Vola”. Sebelumnya saya hanya mendengar sayup-sayup lagu itu ketika berada di Curva Sud dan tenggelam dalam sorakan giallorossi di sekitar saya.”

“Fans Lazio di seberang taman mulai bernyanyi dengan suara keras, dan perempuan tua di depan saya tadi, ikut bernyanyi dengan suara bergetar. Saputangannya kini telah benar-benar lusuh. Hujan bertambah deras, perempuan di depan saya akhirnya tak kuat lagi menahan emosinya dan menangis terisak-isak di tengah demuruhnya nyanyian “Lazio sul prato verde vola, Lazio tu non sarai mai sola, Vola un’aquila nel cielo, piu in alto sempre volerà”. Untunglah saya membawa tissue, karena saya juga mulai menangis.”

“Usai bernyanyi, terdengar beberapa yel “Gabriele sempre con noi” lagi. Beberapa orang sempat melantunkan nyanyian anti-polisi tetapi segera dicegah temannya. Diawali beberapa orang, akhirnya kami semua menyanyikan lagu kebangsaan Italia. Para pimpinan Irriducibili dan Banda Noantri tegap memberikan hormat ala Romawi dengan tangan kanan terangkat ketika peti jenazah Sandri melewati mereka, tanpa yel, tanpa slogan, hanya sebuah penghormatan.”

“Massa mulai mencair dan meninggalkan tempat di bawah lebatnya hujan. Para pemain Lazio menaiki bus tepat di depan saya dengan hening, dan duduk di dalamnya. Mereka menghapus uap air dari jendela dan memandangi kami dengan pandangan kosong. Pemain Lazio Mundingayi bahkan menempelkan wajahnya di jendela bus. Kami memandang mereka kembali. Seorang anak kecil melambai kepada mereka dan bertepuk tangan. Massa meninggalkan tempat sama heningnya dengan saat mereka datang. Pulang ke rumah masing-masing. Sekitar seribu orang ultras Lazio menuju Olimpico, berkumpul di bawah Curva Nord dan menyanyikan lagu-lagu Lazio.”

“Mentalitas ultras memang beragam. Sebagian baik, sebagian buruk. Tetapi hari ini saya belajar tentang suatu hal. Hari ini mereka berdatangan dari berbagai kota: Milan, Torino, Udinese,Napoli, Taronto, Palermo; dengan biaya mereka sendiri, berdiri dua jam di bawah derasnya hujan, untuk datang memberikan penghormatan terakhir kepada seorang yang tidak mereka kenal. Mereka bertepuk tangan untuk keluarga dan kerabat yang berduka, menyanyikan sebuah nama yang bahkan tidak dikenalnya seminggu yang lalu. Dan mereka membubarkan diri dalam damai. Anda mungkin menganggap perbuatan mereka ini tidak masuk akal, tetapi masihkah Anda menganggap bahwa semua ultras itu identik dengan kekerasan?”

Pengadilan memutuskan Luigi Spaccarotella bersalah dan menghukumnya 6 tahun penjara. Ketika Spaccarotella naik banding, pengadilan Italia justru menambah hukumannya menjadi 9 tahun 4 bulan, karena menemukan adanya unsur kesengajaan.

Sandri telah tiada di usianya yang belia. Tetapi Sandri adalah monumen ultras di Italia, tidak hanya bagi Lazio. Curva Nord Olimpico kini bernama Curva Nord Gabriele Sandri dan sebuah bangku dengan foto Sandri sengaja dibuat di sana. Selalu dikosongkan sebagai penghormatan terhadap dirinya. Karena Sandri akan selalu berada di hati semua ultras di Italia. Sebuah yayasan bernama Fondazione Gabriele Sandri didirikan dan tetap beraktivitas hingga hari ini.


PENGERTIAN KOMUNIKASI


Pengertian Komunikasi, Arti Penting Komunikasi, Jenis dan Proses Komunikasi, Komunikasi yang Efektif


PENGERTIAN KOMUNIKASI
            Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Jadi, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
ARTI PENTING KOMUNIKASI
            Komunikasi itu penting, semua orang tahu, karena ini merupakan basic instinct dari setiap makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan benar, serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan perasaan negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.
JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
Contoh model komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini :
Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.
Didalam organisasi sangat membutuhkan komunikasi. Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :
a. Komunikasi formal vs informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu
- Pemuasan kebutuhan manusiawi,
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.
Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.
b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.
c. Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.
Bagaimanapun juga keefektifan komunikasi organisasi dipengaruhi beberapa factor diantaranya :
1.      Saluran komunikasi formal
2.      Sruktur wewenang
Dalam organisasi dimana perbedaan stasus dan kekuasaan akan mempengaruhi isi komunikasi.
1.      Spesialis jabatan
Anggota organisasi yang sama akan menggunakan istilah-istilah, tujuan, tugas, waktu, dan gaya yang sama dalam berkomonikasi.
1.      Pemilikan informasi
Berarti individu memunyai informasi dan pengetahuan yang khas mengenai tugasnya.
Dari pengamatan yang ada, bentuk-bentuk jaringan komunikasi dikelompokan ke dalam beberapa bentuk diantaranya bentuk lingkaran, diagonal, lateral, rantai, huruf Y, dan bintang.
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
            Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.

Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :
1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.